Seminar Nasional Pendidikan Teknik Elektronika dan Informatika 2024: AI dan Teknologi AR/VR untuk Peningkatan Mutu Pendidikan

Yogyakarta, 2 Oktober 2024 – Seminar Nasional Pendidikan Teknik Elektronika dan Informatika (SNPTEI) 2024 sukses digelar dengan tema besar “Implementasi AI dalam Peningkatan Mutu Pendidikan Melalui Teknologi Virtual Reality dan Augmented Reality”. Seminar ini dihadiri oleh ratusan peserta yang terdiri dari akademisi, praktisi, dan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Acara ini berlangsung pada tanggal 2 Oktober 2024 dengan fokus pada inovasi teknologi untuk pendidikan yang lebih maju.

Seminar ini menghadirkan tiga narasumber terkemuka yang memberikan wawasan mendalam tentang teknologi kecerdasan buatan (AI) dan implementasi teknologi Augmented Reality (AR) serta Virtual Reality (VR) dalam dunia pendidikan.

Romi Satria Wahono, seorang Akademisi, Konsultan TI, dan Pendiri Brainmatics, menjadi narasumber pertama. Dalam presentasinya yang berjudul “Implementasi AI dalam Dunia Pendidikan”, Romi menjelaskan bagaimana AI dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas pendidikan di Indonesia. Ia membahas berbagai aplikasi AI yang sudah digunakan di institusi pendidikan, seperti analitik pembelajaran berbasis data, pengembangan sistem pembelajaran yang dipersonalisasi, dan penggunaan chatbot untuk mendukung layanan siswa. Menurut Romi, AI memiliki potensi besar untuk mengatasi berbagai tantangan dalam dunia pendidikan, seperti meningkatkan akses pendidikan yang lebih merata serta membantu tenaga pendidik dalam menilai hasil pembelajaran secara lebih akurat.

Pembicara kedua, Ambar Setiawan, Direktur PT Aruntala dan praktisi di bidang AR dan VR, memaparkan tentang “Teknologi Augmented Reality dan Virtual Reality dalam Pendidikan”. Ambar memaparkan bagaimana teknologi AR dan VR dapat menghadirkan pengalaman belajar yang lebih interaktif dan immersif. Ia menunjukkan contoh-contoh nyata dari penerapan teknologi ini dalam pembelajaran sains, teknik, hingga sejarah, di mana AR dan VR memungkinkan siswa untuk memvisualisasikan konsep-konsep yang sulit dipahami secara lebih jelas. Teknologi ini, kata Ambar, bukan hanya meningkatkan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran, tetapi juga membantu memperkaya pengalaman belajar dengan cara-cara yang tidak mungkin dilakukan dalam pembelajaran konvensional.

Pembicara terakhir adalah Heru Nur Cahyo, praktisi dalam pembuatan AR dan VR. Heru lebih fokus pada aspek teknis dari pengembangan aplikasi AR dan VR untuk pendidikan. Ia memberikan wawasan tentang proses pembuatan konten VR dan AR, tantangan yang dihadapi oleh pengembang, serta peluang yang dapat dimanfaatkan oleh institusi pendidikan untuk mengadopsi teknologi ini. Menurut Heru, pengembangan aplikasi AR dan VR di bidang pendidikan membutuhkan kolaborasi yang erat antara pengembang teknologi dan para pendidik agar solusi yang dihasilkan benar-benar relevan dengan kebutuhan pendidikan di lapangan.

Dalam sambutannya, Teguh Puji Widianto, S.Kom., M.Cs, selaku Ketua Panitia SNPTEI 2024, menegaskan bahwa seminar ini bertujuan untuk meng-upgrade pengetahuan peserta tentang teknologi AR dan VR serta tantangan yang dihadapi dalam implementasinya di masa depan. "Seminar ini diadakan dengan harapan bahwa para pendidik, mahasiswa, dan praktisi teknologi dapat bersama-sama menjawab tantangan masa depan dalam memajukan pendidikan di Indonesia. Teknologi AI, AR, dan VR membuka banyak peluang baru dalam cara kita mengajar dan belajar, dan kita harus siap untuk mengadopsi teknologi tersebut," ujar Teguh.

Acara SNPTEI 2024 diakhiri dengan sesi tanya jawab interaktif antara peserta dan para narasumber, di mana berbagai pertanyaan seputar penerapan teknologi di dunia pendidikan mendapat perhatian khusus. Para peserta berharap seminar ini menjadi titik awal dari penerapan lebih luas teknologi canggih dalam dunia pendidikan di Indonesia.

Tags: